Translate

Translate

Translate

Translate

Selasa, 19 April 2011

Mengenal Kayu

Kenapa harus mempelajari struktur kayu hanya untuk membuat sebuah furniture ?. Adalah sebuah pertanyaan klasik yang sering saya terima ketika mengajak berdikusi dengan beberapa supliers.
Jawaban yang saya kemukakan pada saat itu adalah sebuah jawaban yang kemudian membawa saya harus belajar lagi karena tuntutan pertanyaan lanjutan dari mereka he he he.



Jenis kayu
Secara sederhana ada dua jenis kayu yang digunakan untuk membuat furniture, yaitu:

  1. Kayu keras (hardwoods) Umumnya dikenali dengan ciri ciri berdaun lebar, meranggas ketika kemarau. Merupakan jenis kayu yang paling banyak digunakan sebagai bahan mentah furniture di indonesia. Contoh hardwoods adalah kayu jati (teak) dan mahoni (mahogany).
  2. Kayu lunak (Softwoods) Umumnya dikenali dengan ciri ciri berdaun jarum (needle leafted). Merupakan bahan mentah furniture yang banyak digunakan untuk pembuatan furniture di eropa. Contoh kayu lunak adalah kayu pinus, kayu damar.

Bahan mentah alami lain yang sering digunakan untuk membuat furniture adalah bambu dan  rotan.


Struktur pohon/trees
Meskipun banyak banyak sekali jenis pohon yang sering dimanfaatkan untuk membuat furniture, pada dasarnya sebuah pohon secara kasat mata terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian batang induk/balok (stem/trunk) dan cabang serta dedaunan (crown).
Diluar bagian yang tampak, masih ada sebuah sistem akar yang terdapat dalam tanah sebagai penguat, penahan dan alat untuk menyerap air dan mineral dalam tanah untuk selanjutnya dibawa dan diolah menjadi sumber pertumbuhan pohon itu secara menyeluruh. Pangkal batang/balok lebih sering disebut dengan butt wood.
Batang pohon terbentuk dari sel sel kayu (wood cells)yang jumlahnya tidak terhitung yang saling mengikat dan dilindungi oleh kulit kayu. Sel ini memanjang dari pangkal pohon sampai ke cabang cabang pohon.
Pengetahuan tentang struktur pohon akan mempermudah kita untuk memperkirakan hasil papan (lumber) yang akan dihasilkan dari sebuah balok kayu (timber) ketika dibelah/digergaji.


Pengenalan struktur penampang balok secara mikroskopik akan membantu kita untuk mengerti serat kayu (grain), kayu gubal (sapwood), kayu inti (heartwood). Dari hal inilah kita bisa memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan, misalnya; apa yang terjadi jika kita amplas papan melintang dari arah serat kayu ?, kenapa kadang kadang kita menemui kayu yang tidak bisa secara merata menyerap warna (woodstain) ketika proses finishing dan lain lain.
penampang kayu dapat digambarkan seperti gambar diatas. Adapun bagian bagiannya adalah:
a. Kulit (Bark)
Kulit memiliki fungsi sebagai perisai kulit dalam (bast) dan menjaga kelembaban bagian dalam batang pohon. Kulit dalam (Bast), memiliki fungsi sebagai pengantar zat makanan yang telah diubah melaui proses fotosintesis.
b. Kambium (Cambium)
Kambium memiliki fungsi sebagai media untuk membawa air ke daun untuk diproses menjadi sumber makanan pohon dengan bantuan fotosintesis. Kambium juga membentuk kayu gubal dan kulit dalam pada pertumbuhannya tiap tahun.
c. Kayu gubal (Sapwood)
Sapwood yang terbentuk, akan berubah menjadi heartwood (kayu inti) pada pertumbuhannya. Secara kasat mata, sapwood berwarna putih atau berwarna lebih terang dari kayu intinya. Pertumbuhan Sapwood pada musim semi sangat cepat dan pada musim kemarau sangat lambat. Perbedaan pertumbuhan ini menyebabkan munculnya lingkaran tahun/lingkaran pertumbuhan (growth rings)
d. Kayu Keras/hati (Heartwood)
Secara kasat mata berwarna lebih gelap dari kayu gubal. Inilah bahan utama untuk membuat furniture dikarenakan lebih stabil dan lebih kuat dibandingkan bagian kayu gubal.
e. Hati kayu (Pitch)

Bagaimana pohon dapat tumbuh ??
Secara umum sebuah pohon memiliki sistem sirkulasi yang sederhana. Dimulai dari penyerapan air dan mineral garam yang telah dilarutkan oleh akar atau sering disebut dengan “SAP”, kemudian diangkut melalui pipa pipa kecil ke daun didukung prinsip kapiler dan evaporasi. Selanjutnya melalui proses fotosintesis, mineral tadi diubah menjadi cairan yang mengandung zat gula dasar dan zat tepung. Selanjutnya zat zat ini akan diturunkan ke bawah melalui kulit dalam (Bast).

  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar