Translate

Translate

Translate

Translate

Jumat, 05 Oktober 2012

Moisture Content (MC). Lanjutan dasar dasar pengeringan kayu



MC (Moisture content)

Mungkin bagi para perajin dan pekerja diperusahaan furniture, kata “MC “ terasa sangat akrab ditelinga mereka.
” MCnya berapa ?”, adalah sebuah pertanyaan yang dapat menghakimi kualitas dan harga furniture dari perajin. 

Lalu apa sebenarnya MC itu ??


Moisture Content secara harfiah berarti kadar kelembaban, secara umum orang menyebutnya kadar air atau kadar kering kayu. 
Secara umum pengertian MC memang kadar air dalam kayu. Lebih spesifik dapat dilihat pada rumus dibawah:

 Moisture Content = ((Wet weight - Ovendry weight) / Wet weight ) x 100%

Wet wight           : Berat kayu basah
Oven dryweight        : berat kayu kering. Yang dimaksud berat kayu kering ini adalah berat kayu setelah melalui proses pengeringan pada suhu 100° celcius selama 48 jam.

Moisture Content (MC) dalam lingkup rumus diatas adalah dalam lingkungan laboratorium atau dalam kondisi percobaan. Dalam kenyataannya MC sebuah papan kayu selalu dipengaruhi oleh kelembababan relative (relative humidity atau RH).Uap air dalam lingkungan sekitar akan selalu berusaha masuk kedalam kayu untuk mengisi ruang ruang kosong pada sel kayu yang telah ditinggalkan “free water” setelah proses pengeringan hingga mecapai keseimbangan (equal) dengan kelembaban relative atau kelembaban lingkungan sekitar. MC kayu mencapai keseimbangan dengan lingkungan sekitar lebih disebut Equilibrium Moisture Content (EMC). Pada saat EMC tercapai maka secara logis tidak akan terjadi perubahan MC pada kayu lagi, karena semua sel kayu telah terisi uap air.

Contoh sederhana dari kondisi diatas adalah pada saat kayu keluar dari kilndry dengan MC sesuai yang kita inginkan, beberapa hari kemudian jika kita test MC akan terjadi pertambahan nilai MC sampai pada waktu tertentu MC tidak akan berubah lagi

Jadi sebenarnya yang dimaksud MC secara umum adalah EMC.

2 komentar: